Kamis, 27 Mei 2010

Menunda

Hampir semua manusia di dunia ini pernah menunda apapun karena suatu sebab. Menunda bukan sebuah kesalahan kalau hal tersebut dilakukan karena alasan tertentu. Akan tetapi, menunda dalam situasi lain; sangatlah merugikan, bahkan mampu menarik mundur pelakunya ke dalam situasi yang kadang-kadang sangat tragis. Ini yang akan menjadi fokus dari tulisan ini.

Menunda pekerjaan tanpa sebab jelas dan dilakukan secara terus menerus akan menjadikan pelakunya mengalami krisis kepercayaan, mengalami krisis mental, bahkan yang lebih parah adalah, akan membawa pelakunya ke dalam kegagalan hakiki. Gagal bukan karena tidak mampu, tetapi gagal karena malas. Iya, kebiasaan menunda pekerjaan (apapun pekerjaan itu) adalah bukti nyata dari kemalasan. Kegagalan jenis ini sangat memprihatinkan. Kemampuan yang dimiliki tidak digunakan sebagaimana mestinya. Kemampuan yang dimiliki telah disalahgunakan, dan semua itu memerlukan pertanggung jawaban; baik pertanggung jawaban pribadi, maupun pertanggung jawaban secara ilahiah.

Menunda pekerjaan sangat tidak selaras dengan semangat kemanusiaan yang diciptakan dalam kondisi unik dan sempurna. Menunda pekerjaan sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama di dunia. Menunda pekerjaan, berarti menggali kuburan kita sendiri.

Lakukanlah, sebisanya. Yang penting adalah, tidak ada sedetikpun waktu yang berlalu dengan percuma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar