Minggu, 13 Maret 2011

anjing pun ikut antri beli ipad2

Kira-kira 400 orang telah mengantre di Apple Store Aspen Grove, Littleton, Denver, Colorado, AS, untuk bisa membeli iPad 2 begitu produk baru tersebut mulai dijual serempak di seluruh AS pada Jumat (11/3/2011) sore waktu setempat. Dua pengantre pertama bahkan sudah berada di depan toko itu sejak malam sebelumnya.

Produk iPad 2 mulai dijual untuk pertama kali pada Jumat pukul 17.00 waktu lokal di semua Apple Store di seantero AS. Menjelang pintu toko tersebut dibuka, para petugas penjualan menyemangati para calon pembeli dengan menyerukan hitungan mundur dari angka 40 hingga angka 0. Begitu pintu toko dibuka, sejumlah pengantre diizinkan masuk dan berbelanja.

Di Aspen Grove, antrean dimulai pada Kamis (10/3/2011) pukul 23.30 waktu setempat. Patrick, seorang mahasiswa di Denver, menjadi pengantre sekaligus pembeli pertama bersama seorang teman kuliahnya. "Saya berada di sini sejak pukul 23.30. Saya supersenang akhirnya bisa membelinya," celoteh Patrick sekeluarnya dari toko tersebutdengan menggenggam dua unit iPad 2.

Pada malam menjelang akhir musim dingin itu, Patrick begadang berdua dengan temannya di depan toko itu. "Saya membeli dua, satu untuk saya, satu untuk nenek saya," sambungnya dengan ceria. "Saya sangat-sangat menginginkannya. Dari sisi teknologi bagus banget," katanya menambahkan.
Kawannya pun membeli dua unit. "Satu untuk saya, satu untuk teman saya," kata sang teman, yang juga laki-laki.

Di belakang Patrick dan kawannya, ada sampai kira-kira 400 pemburu lain iPad 2. Setiap calon pembeli diberi semacam kupon sebagai tanda masuk dan berbelanja. Mereka mengantre dengan tertib.

Usia dan profesi mereka beragam. Salah satunya seorang lelaki pensiunan. "Sebelum ini, saya menggunakan iPad, dari segi teknologi bagus," katanya  "Sekarang saya ikut antre di sini, mau membeli iPad 2, untuk saya sendiri. Kalau saya berhasil membelinya, saya juga mau pamer dan bikin kejutan ke cucu laki-laki saya," ceritanya sebelum akhirnya berhasil membawa pulang satu unit produk tersebut.

Ada beberapa suami-istri atau salah satu saja, suami atau istri, yang mengajak anak-anak mereka yang masih kecil-kecil karena tak ada yang menemani anak-anak mereka di rumah. Ada juga seorang pria tua yang membawa seekor anjing kesayangannya. Ada pula yang menggunakan kursi roda.
Untuk mengantre berjam-jam, agar tak lelah berdiri dan tidak bosan, ada yang membawa kursi lipat, laptop, buku bacaan, serta makanan dan minuman ringan.

Di luar toko itu, sebagian petugas penjualan rajin menyapa dan berterima kasih atas apresiasi para calon pembeli. Mereka juga memberi informasi terkini, iPad 2 dengan spesifikasi apa yang baru saja terjual habis dan yang masih tersedia. Contohnya iPad 2 hitam, 64 GB, AT&T, wi-fi, dan 3G telah ludes dalam kira-kira setengah jam sesudah diluncurkan.

Seorang laki-laki yang mengantre sejak kira-kira sejam sebelum pintu toko itu dibuka segera pulang begitu mengetahui bahwa produk yang diinginkannya sudah terjual habis. "Yang saya mau cuma yang ada 3G-nya. Jadi, untuk apa lagi saya antre?" ujarnya, sembari meninggalkan antrean. Toko itu tutup pukul 21.00 waktu lokal.

kangen band langganan ganja

Badan Narkotika Nasional memeriksa 10 orang yang dibawa dari markas sekaligus rumah dan tempat latihan grup Kangen Band di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (12/3/2011) dini hari. Dari 10 orang yang dibawa aparat BNN, tiga di antaranya adalah personel Kangen Band.
Di markas grup band itu, petugas BNN menemukan puluhan gram ganja kering yang sebagian sudah dilinting dan tanaman ganja di dalam pot.

Kepala Bagian Humas dan Dokumentasi BNN Sumirat Dwiyanto, yang dihubungi kemarin, membenarkan adanya penangkapan itu. Menurut Sumirat, 10 orang itu ditangkap karena mereka diduga terkait kepemilikan ganja atau pemakaian narkoba itu. Di antara orang yang ditangkap itu terdapat personel Kangen Band, sisanya adalah kru dan tamu grup band tersebut.

Manajer Kangen Band Sujana yang dihubungi Sabtu malam mengakui, tiga personel band mereka dibawa oleh aparat BNN dari tempat latihan Kangen Band di Cibubur, Jakarta Timur. Ketiga personel itu adalah Andika, Izzy, dan Bebe. ”Tetapi, tadi saya dapat kabar, Bebe sudah boleh keluar. Jadi, yang masih diperiksa adalah Andika dan Izzy,” katanya.

Sujana menyatakan, mereka kaget dan terkejut dengan kejadian tersebut karena tempat latihan itu terbuka dan kerap dikunjungi teman-teman Kangen Band. Akibat penangkapan itu, pihak manajemen kini harus menjadwal ulang rencana manggung grup band tersebut.

Pulang manggung
Sebelum ditangkap, Jumat malam lalu, Kangen Band mengisi acara di Bekasi. Seusai manggung, Andika dan beberapa personel Kangen Band serta krunya pulang ke tempat latihan mereka di Cibubur.
Menurut Sujana, Andika dan Izzy tinggal di tempat latihan di Cibubur. Malam itu mereka dikunjungi tamu. Sementara Bebe menyusul ke Cibubur malam itu karena akan menyimpan peralatan band.
Dari informasi penyidik BNN, aparat BNN masuk dan memeriksa base camp grup band itu menyusul informasi dan laporan dari warga yang mencurigai pemakaian narkoba di tempat latihan itu. Namun, saat ditangkap di tempat latihan, mereka tidak sedang mengonsumsi narkoba.

Akan tetapi, aparat BNN mendapati barang bukti berupa bungkusan dan lintingan kertas berisi ganja kering di dalam rumah itu. Berat keseluruhan ganja tersebut diperkirakan mencapai 30 gram. Aparat BNN juga menemukan pohon ganja dalam pot di tempat latihan tersebut.
Menurut Sumirat, ke-10 orang itu dibawa ke BNN untuk mengetahui keterlibatan masing- masing.

Poros Bumi Telah Bergeser 25cm

Temuan awal Lembaga Vulkanologi dan Geofisika Italia atau Italy's National Institute of Geophysics and Volcanolog (INGV) menunjukkan bahwa gempa bermagnitude 9 yang terjadi di Jepang, Jumat (11/3/2011), mengakibatkan pergerseran sumbu Bumi sekitar 25 sentimeter.
Kenapa bisa bergeser dan apakah pergeseran ini berpengaruh terhadap kondisi Bumi di masa depan? Menanggapi temuan ini, beberapa pakar pun meyakinkan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

"Dua puluh lima cm itu tampak besar kalau terlihat pada penggaris. Namun, kalau Anda melihat pada skala Bumi keseluruhan, itu pastinya sangat kecil," kata geolog Universitas Torronto, Andrew Miall, seperti dilansir web National Post Kanada. Berpengaruh pasti, namun, menurutnya, tidak akan terlalu dirasakan. Ia mengibaratkan perubahan satu detik dalam 24 jam.

Pendapat yang sama dikatakan ahli astrofisika asal Indonesia yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy, Johny Setiawan. Ia mengatakan, sumbu Bumi memang tidak stabil. Pergeseran sumbu Bumi, menurutnya, memang sesuatu yang normal terjadi.

"Bumi, kan, bagian luarnya terdiri dari lempengan-lempengan. Kalau lempengannya bergeser, sumbunya juga bergeser karena distribusi materi dan titik beratnya juga bergeser," katanya, saat dihubungi Kompas.com.
Ia menjelaskan, fenomena tersebut mungkin dapat diumpamakan Bumi tampak seperti gasing yang berputar dan kadang sumbunya berubah setiap waktu. Gerak perubahan sumbu Bumi disebut Gerak Presesi dan beberapa penyebabnya adalah gravitasi Bulan dan Matahari. Secara kebetulan, bulan saat ini juga sedang bergerak ke posisi perigee atau jarak terdekat dengan Bumi yang akan terjadi 16 Maret 2011 nanti sehingga distribusi massa di permukaan Bumi juga akan berubah.

Gempa Jepang Mempercepat Rotasi Bumi


Gempa berkekuatan 9 Skala Richter (SR) yang terjadi di Jepang Jumat (11/3/2011) menyebabkan distribusi massa di Bumi berubah karena pergerakan lempeng dan runtuhnya batuan di kulit Bumi. Hal tersebut berpengaruh terhadap kecepatan rotasi bumi menjadi sedikit lebih cepat dan manusia mengalami hari yang lebih singkat.
"Dengan berubahnya distribusi massa di Bumi, gempa Jepang mengakibatkan Bumi berotasi lebih cepat, mempersingkat hari sebanyak 1,8 mikrodetik," kata Richard Gross, geofisikawan di Laboratorium Propulsi Jet milik NASA di Pasadena, AS, seperti dilansir Space.com. Analisi sebelumnya gempa tersebut hanya berpengaruh mempercepat rotasi 1,6 mikrodetik, namun data terakhir menunjukkan kalau kekuatannya lebih besar.
Namun, pengaruh tersebut jauh lebih kecil ketimbang variasi tahunan lama rotasi Bumi. Panjang satu hari atau waktu rotasi Bumi adalah 24 jam atau 86.400 detik. Panjang hari selama ini bervariasi sekitar 1000 mikrodetik bergantung pada variasi musim distribusi massa Bumi.
Perubahan waktu rotasi akibat gempa seperti kali ini bukanlah yang pertama terjadi. Gempa Aceh tahun 2004 misalnya, mempersingkat hari sebanyak 6,8 mikrodetik. Sementara gempa di Chile mempersingkat hari sebanyak 1,26 mikrodetik.
Gross mengungkapkan, perubahan ini belum selesai. Gempa susulan juga bisa mengubah waktu rotasi. "Gempa susulan juga bisa mengubah waktu rotasi. Namun karena kekuatan gempa susulan lebih kecil, pengaruhnya juga lebih kecil," jelasnya.
Secara teori, Gross mengungkapkan, apapun yang berdampak pada distribusi massa Bumi akan berdampak pada rotasi. Gempa dilaporkan mempercepat sedikit gerakan rotasi bumi yang biasanya sekitar 1.604 km/jam.
Meski demikian, ahli astrofisika dari Indonesia yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy, Johny Setiawan, tak terlalu yakin dengan pendapat itu. Menurutnya, panjang pendeknya hari hanya bisa terjadi bila ada efek dari luar bumi.
"Kalau Bumi kejatuhan asteroid sehingga massanya bertambah, pasti akan berubah panjang pendeknya hari," lanjutnya. Menurutnya, jika massa bumi tetap sama maka harusnya kecepatan rotasi dan lamanya rotasi juga akan tetap sama