Jumat, 25 Februari 2011

Mempercantik Miss V, Amankah?

Kesadaran kaum wanita untuk merawat penampilannya kini terus meningkat. Bukan cuma penampilan luar, daerah kewanitaan yang notabene tertutup pun ikut diperhatikan.
Berbagai cara dilakukan untuk membuat "area V" ini lebih menarik, mulai dari waxing, mewarnai, hingga memasang mutiara. Konon, tindakan itu bisa meningkatkan kepuasan seksual. Bagaimana keamanannya?
Brazilian wax
Pada Brazilian wax, bukan hanya bulu di garis bikini yang dibersihkan tapi juga seluruh rambut kemaluan hingga bokong. Para penggemar waxing ini mengatakan ada sensasi tersendiri saat berhubungan seks dengan kondisi tercukur bersih.
Akan tetapi para dokter tidak merekomendasikan waxing di area kewanitaan. "Rambut pubik di area vulva bermanfaat untuk melindungi dan melapisi kulit," kata Reny Ryan, penulis buku Confession of a Brazilian Bikini Waxer.
Ia menyatakan waxing di area kewanitaan bisa menyebabkan kulit iritasi dan merobek lapisan kulit yang tipis sehingga bisa menimbulkan trauma pada kulit. Peralatan salon yang tidak higienis juga berpotensi menimbulkan masalah, seperti infeksi keputihan.
Piercing
Keberadaan body piercing (tindik) ternyata sudah ada sejak zaman megalitik. Tindik lidah misalnya ditemukan sejak perabadan Aztec dan Maya pada 3000 SM. Kini tindik juga mengalami metaformosis sebagai bentuk fashion. Tempatnya bukan cuma di area yang terlihat tapi juga merambah ke area tertutup seperti vagina.
Pada area vagina, tindik bisa dilakukan pada bagian atas klitoris, tapi juga bisa di bagian labia dalam dan luar, bahkan perineum. Anda yang tertarik dengan tindik di organ intim ini harus mewaspadai risiko infeksi. Bahan metal yang dipakai untuk hiasan tindik juga bisa menyebabkan gejala alergi kulit.
Mengecat
Tidak mau kalah dengan rambut di kepala, rambut di organ intim juga kini terkena tren pewarnaan. Namun Libby Edward, ahli dermatologi mengatakan kulit di bawah rambut kemaluan lebih mudah iritasi dibanding kulit kepala. Untuk menghindari iritasi, ia menyarankan agar Anda mencoba zat pewarna yang akan dipakai pada bulu ketiak karena area ini juga sangat sensitif seperti area vagina.
Vajazzling
Ini merupakan tindakan menempelkan perhiasan atau bahan gemerlap lainnya di area kewanitaan, terutama vulva. Biasanya tindakan ini dilakukan setelah dilakukan Brazilian wax. Aktris Jennifer Love Hewitt termasuk dalam penggemar tindakan kosmetik ini. Waspadai reaksi alergi yang bisa ditimbulkan bahan perekat atau kristal dan bahan penghias lainnya.
Bleaching
Bleaching merupakan tindakan mencerahkan warna kulit di sekitar organ intim. Sayangnya tindakan ini beresiko tinggi iritasi karena bahan-bahan kimia yang dipakai.
Sumber : Health

Sex.com Pegang Rekor Domain Paling Mahal

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Aroma Tubuh Bikin Ciuman Makin "Hot"?

Ciuman, ternyata bukan sekadar ekspresi perasaan kita terhadap pasangan. Aktivitas ini juga bisa mengungkapkan bagaimana kecocokan Anda dan pasangan, dan keharmonisan hubungan Anda. Dan, meskipun banyak orang merasa sudah menguasai ilmu ciuman, tetapi masih ada fakta mengenai ciuman yang belum kita ketahui. Sheril Kirshenbaum, penulis buku The Science of Kissing: What Our Lips Are Telling Us, memaparkan berbagai hal, dari soal ciuman pertama hingga pengaruh alkohol terhadap ciuman.

Bukan sekadar chemistry
Anda dan si dia mungkin cepat menjadi dekat karena merasa ada chemistry. Ciuman sendiri, seringkali tumbuh dari koneksi dan suasana emosional. “Ciuman yang hebat sering terjadi karena kita memahami kebutuhan dan hasrat pasangan, bukan karena ada cara khusus untuk melakukannya," ujar Kirshenbaum. Artikel-artikel yang menunjukkan cara berciuman biasanya hanya berfokus tentang dimana harus meletakkan tangan, atau bagaimana mengatur mood. Namun intuisi lah yang membuat Anda dan pasangan menjadi nyaman, dan mampu menikmati ciuman. Ciuman adalah ekspresi menyeluruh mengenai perasaan Anda terhadap si dia.

First kiss never dies
Kebanyakan orang lebih mengingat ciuman pertamanya ketimbang momen bercintanya yang pertama, demikian menurut penelitian dari Butler University. Tidak jelas apa sebabnya, namun menurut Kirshenbaum kemungkinan hal ini disebabkan karena ciuman menjadi perkenalan kita dengan perilaku seksual, plus semua aktivitas yang akan mengikuti sesi berciuman tersebut. “Hal ini ada hubungannya dengan melakukan sesuatu yang baru, dan seberapa banyak kita melibatkan indera kita dalam perilaku kita," katanya.

Pria lebih suka memainkan lidah
Jangan salahkan cara si dia mencumbu, yang banyak melibatkan lidah dan liur. Sebab, cara pria dan wanita mencium memang tidak sama. “Pria cenderung mengekspresikan kesenangannya untuk ciuman yang becek, dengan mulut terbuka. Sebaliknya, perempuan akan terus-menerus komplain mengenai seringnya permainan lidah ini," ujar Kirshenbaum.
Ada sebabnya mengapa pria senang melakukan wet kisses. Mulut yang terbuka memungkinkan pria untuk mengirimkan pada wanita sedikit testosteron yang membangkitkan libido melalui air liur mereka. Bayangkan bila ini dilakukannya selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, mungkin Anda pun jadi turn on.

Aroma tubuh memengaruhi
Hidung kita tampaknya bisa membedakan kesesuaian genetik dari aroma tubuh alami pasangan kita. “Higienitas penting untuk setiap orang, karena menjadi indikator pertama apakah ia layak dikejar atau tidak," kata Kirshenbaum. “Lebih dari itu, tampaknya aroma tubuh bisa menjadi cara bawah sadar mengekspresikan genetik dan kekebalan seseorang.” Bagaimana jika pasangan kita selalu mengenakan parfum atau aftershave, bukankah akan sulit menerka aroma asli tubuhnya?
"Kalau Anda cukup sering menghabiskan waktu dengan seseorang, lama-kelamaan pasti Anda akan menangkap aroma asli tubuhnya," tukasnya.

Alkohol punya pengaruh besar?
Drugs dan alkohol menstimulasi beberapa senyawa kimia yang sama pada otak, seperti saat berciuman, sehingga Anda bisa salah mengartikan substansi tersebut dengan gairah terhadap pasangan. Namun jika Anda mau, sesi bercumbu bisa terasa lebih nikmat setelah minum alkohol (alkohol bisa melepaskan pertahanan Anda, sehingga ciuman jadi lebih menyenangkan).
“Hal itu bisa menyebabkan perasaan lebih baik atau lebih buruk, tergantung pada bagaimana obat memengaruhi realitas Anda," kata Kirshenbaum says. Ciuman bisa bertindak sebagai semacam "obat", jadi lakukan dengan kesan paling akurat tentang perasaan Anda. Tetapi sebenarnya, mengekspresikan perasaan bisa lebih jelas bila dilakukan dalam keadaan sadar, bukan?

Jadi baikan gara-gara ciuman
Pria tidak tahu, cokelat atau bunga tidak akan membuat kita melupakan pertengkaran yang terjadi. Ciumanlah yang mempunyai kemampuan untuk itu. Meskipun perempuan menyangkalnya, namun penelitian menunjukkan bahwa kecupan kecil pun bisa membuat kita mampu memaafkan, demikian menurut Kirshenbaum.
Kemampuan ini mungkin datang dari hormon oksitosin yang dilepaskan saat kita berciuman. Ciuman bisa mengurangi kadar kortisol (hormon stres) yang terjadi di dalam tubuh kita kita berantem dengan pasangan.

DIN